Pages

Jumat, 03 April 2015

Semalam aku menangis
Tangis resah sesah terhulu
Akankah ada rasa anganku
Mau apa lagi, inilah hidupku

Tangis sedih sesak didada
Tak tau apa jalannya
Tak tau aku siapa
Bak hati ini.. tercincang riang

Disini ku hanya sendiri
Meratap kayu kanhabis sendiri
Tak ada yang menyapa
Bukan 'kau juga kuharap

Siapa kau?
Sudah cukup teman disini
Teman lama sangat pengertian
Cakap mulus tinggal rangka

Sang kayu kini habis
Beronta ruah melawan panas
Akan kah aku begitu?
Kini sang api melahap aku
Pandangan hindu terhadap perbuatan berzina Perbuatan berzina ada banyak sekali macamnya. Menurut ajaran agama Hindu, perilaku berzina adalah suatu bentuk dosa, mulai dari dosa yang kecil maupun dosa yang besar. Dosa adalah suatu larangan yang bila dilaksanakan kita akan mendapatkan hukuman. Perilaku berzina menurut ajaran agama Hindu : • Manawa Dharmasastra VIII. sloka 358: “Bila seorang yang menyentuh wanita dibagian yang tidak harus disentuh atau membiarkan seseorang menyentuhnya bagian itu, semua perbuatan itu dilakukan dengan persetujuan bersama, dinyata-kan sebagai perbuatan berzina”. • Manawa Dharmasastra VIII.356. “Bila seseorang menyentuh wanita dibagian yang tidak harus disentuh atau membiarkan seseorang menyentuh bagian itu, semua perbuatan itu dilakukan dengan persetujuan bersama, dinyatakan sebagai perbuatan berzina” • Manawa Dharmasastra vii. 357 “Memberi pemberian kepada seorang wanita, bergurau dengannya, memegang pakaiannya dan hiasannya, duduk di tempat tidur dengannya, semua perbuatan ini dianggap perbuatan zina” • Sarasamuscaya sloka 153 Menggoda atau memperkosa wanita, segala usaha curang jangan dilakukan;pun jangan melakukan segala sesuatu yang berakibat umur pendek . • Arthasastra “Jika pria dan wanita, yang terlarang, saling memberi hadiah berupa barang kecil”. • Arthasastra, IV.3.59.21 “Jika istri pergi ke suatu tempat rahasia ditengah-tengah perjalanannya atau jika ia menemani, dengan maksud seks, seorang pria yang akan dicurigai atau dilarang, itu dikenal sebagai perzinahan” • Arthasastra, III.3.59.30. “Ia yang bercakap dengan istri orang lain di tempat petirtaan diluar desa, di hutan atau dipertemuan dua sungai diancam dengan ancaman hukuman karena berzina” • Arthasastra, III.3.59.25 “Jika pria dan wanita, dengan harapan untuk melakukan hubungan seks, menggunakan gerak kaki atau secara rahasia mengadakan percakapan yang tidak sopan denda untuk wanita adalah dua puluh empat pana, dua kali lipat untuk pria (48 pana)” • Arthasastra, III.3.59. 26-27 “Bagi yang menyentuh rambut, ikatan pakaian bawah, gigi, kuku. Dendanya terendah untuk kekerasan (akan dikenakan), dua kali lipat untuk pria. Dan dalam hal percakapan ditempat yang mencurigakan, hukuman cambuk bisa diganti dengan denda dalam pana.
Dihati membatu
Membatu ruah tak tara
Sesak seketikalah iya
Bagai petir menerobos rangka

Sedih, tak tau arah
Hanya 'ku bukan kau
Sendiri.. Dipojok sini
Bagai bangkai tak lalu tali

Perih, sesak disini
Tak kabar, tak jelas
Buat curah sumua desas
Air ombak tak kepalang

Inikah yg namanya galau?
Resah sundau
Tak'kala angin menerjang
Tapi menusuk ketulang

Tetes deras punrintih
Menetes deras tertatih
Diam suram tak berarah
Dari putih berganti merah

Bukan tawa terbawa
Bukan ria membahana
Senyum ria tanda persahabatan
Kini hilang jadi terjangan

Biarkan aku disini
Biarkan aku menatapmu
Tak kuasa mengingat lalu
Tapi... Kau ingat aku?

Biarkan senjata itu membobardir hati ini
Hati rusak berlarut
Asap pekat berdarah
Terbujur kaku di perapian

Mungkin kau akan berkata :
Habis manis sepah dibuang
Tapi apalah aku
Habis sariku, buang lah aku

Mungkin ku cuma pelintas
Pelintas harsat membara
Saat ada yang lebih indah
Kau buang, walau masih berdarah

Mungkinkah kau berbalik?
Menyapa, merangkul erat?
Berlari kencang laksana petir
Cepat kilat minta maaf?

Mungkin begitu..
Tapi maaf.. Kau ingat katamu?
Aku diam terbujur kaku
Mati hidup aku tak tau

Terserah kau mau apa
Buang lah aku..
Terkutuk.. Hina..
Tak bisa diandalkan

Kau menangis menggelejang
Menempel bak sepasang sumpit
Hey rioo...!
Bunuh wanita baik ini!

Kini kau tau aku siapa..
Pura" bodoh tanpa alasan
Kau tau siapa korban
Kaulah korbannya!
 
Copyright (c) 2011 TickTackTue. Design by Wordpress Themes.

Themes Lovers, Download Blogger Templates And Blogger Templates.
Desing Downloaded From Free Blogger Templates | Free Website Templates | Free PSD Graphics