Dihati membatu
Membatu ruah tak tara
Sesak seketikalah iya
Bagai petir menerobos rangka
Sedih, tak tau arah
Hanya 'ku bukan kau
Sendiri.. Dipojok sini
Bagai bangkai tak lalu tali
Perih, sesak disini
Tak kabar, tak jelas
Buat curah sumua desas
Air ombak tak kepalang
Inikah yg namanya galau?
Resah sundau
Tak'kala angin menerjang
Tapi menusuk ketulang
Tetes deras punrintih
Menetes deras tertatih
Diam suram tak berarah
Dari putih berganti merah
Bukan tawa terbawa
Bukan ria membahana
Senyum ria tanda persahabatan
Kini hilang jadi terjangan
Biarkan aku disini
Biarkan aku menatapmu
Tak kuasa mengingat lalu
Tapi... Kau ingat aku?
Biarkan senjata itu membobardir hati ini
Hati rusak berlarut
Asap pekat berdarah
Terbujur kaku di perapian
Mungkin kau akan berkata :
Habis manis sepah dibuang
Tapi apalah aku
Habis sariku, buang lah aku
Mungkin ku cuma pelintas
Pelintas harsat membara
Saat ada yang lebih indah
Kau buang, walau masih berdarah
Mungkinkah kau berbalik?
Menyapa, merangkul erat?
Berlari kencang laksana petir
Cepat kilat minta maaf?
Mungkin begitu..
Tapi maaf.. Kau ingat katamu?
Aku diam terbujur kaku
Mati hidup aku tak tau
Terserah kau mau apa
Buang lah aku..
Terkutuk.. Hina..
Tak bisa diandalkan
Kau menangis menggelejang
Menempel bak sepasang sumpit
Hey rioo...!
Bunuh wanita baik ini!
Kini kau tau aku siapa..
Pura" bodoh tanpa alasan
Kau tau siapa korban
Kaulah korbannya!
0 komentar:
Posting Komentar